Mencintai sesuatu yang sesuatu itu juga mencintai kita… tentulah seronok kan.
Dicintai sesuatu yang kita cintai…pun tentu seronot dan bahgia, kan kan kan… (eh macam same jek atas bawah tu? he)
Tapi, bagaimana mana pula kalau kita mencintai sesuatu yang sesuatu itu tidak mencintai kita?
Dan bagaimana pula kalau kita dicintai sesuatu yang tidak kita cintai?
Pasti ramai yang pernah merasa indah dan bahgianya mencintai dan sekaligus dicintai oleh yang kita cintai. Saat tu, serasa dunia ini kita yang punya. Saat tu, pahit rasa manis, yang masam dan busuk jadi wangi. (teringat kata2 @ lagu yang sir aku slalu nyanyikan dulu; ‘ bila cinta sudah melekat, tahi ayam rasa coklat…’ he ;-p ). ok sambung. Masapula, jadi pantas dan terlalu cemburu bila kita bersama yang dicintai dan mencintai kita. Malam jadi panjang sangat, seolah tak sabar menanti mentari terbit untuk meneruskan hari2 bahgia bersama yang dicintai dan mencintai kita. Saat tu juga, sedar @ tak, perasan @ tak…kita pasti akan melebihi yang dicintai itu lebih dari segala2nya. Bahkan kadang2, tika ini… yang dosa jadi gula2. Yang haram bukan apa2. Yang syubhat lagi tak ternampak di mata. Tuhan pun…mungkin macam da takde… ;-I Paling2, kita berdoa juga…tapi berdoa agar umur kita panjang untuk terus bahgia bersama yang kita cintai dan mencintai kita tu.
Dan pasti ramai juga, yang pernah merasai bagaimana pedihnya…bila kita mencintai sesuatu yang sesuatu itu tak mencintai kita. Bila jadi gini, kadang2 terkeluar la rasa tak puas hati kita pada Tuhan. Kenapa kita tak boleh rasa bahgia seperti orang lain? Kenapa kita tak dapat memiliki apa yang kita cintai seperti orang lain? dan banyak lagi. Tapi tak kurang juga yang terus je membiarkan perasaan cinta itu subur dalam hati. Biar pedih, biar terluka…kita rela. Kita tetap sanggup berkorban apa jua untuk kebaikan dan kebahgiaan yang kita cintai itu. Kerna yang penting orang yang kita cintai itu bahgia dengan hidupnya. Dan kerna kita juga sedar, yang cinta sejati itu tak semestinya bersatu.
Dan pasti ramai juga, yang pernah merasai betapa keliru dan bingungnya apabila diri kita dicintai oleh sesuatu yang tidak kita cintai. Mungkin juga sedikit rasa tertekan, serba salah, bersalah, @ mungkin juga rasa benci. Tertekan, mungkin kerna yang mencintai kita tu mendesak kita untuk mencintainya, @ mungkin juga tertekan kerna kita tak dapat mencintai yang mencintai kita tu kerna kita sudah mencintai yang lain.
Serba salah dan bersalah, kerna kita tak mampu membalas segala pengorbanan @ kebaikan yang telah diberikan oleh yang mencintai kita tu kepada kita.
@ mungkin juga rasa benci kerna mungkin kita tak suka. @ benci kerna ia menimbulkan masalah pada kita. Apabila yang mencintai kita dan kita pun mencintainya tahu yang kita dicintai oleh yang lain.
hey…ntah la. Aku agak2 je. Tetiba macam pening plak. Rasa belit2.
…..sebenarnya, apa yang aku nak sampaikan ialah… dalam situasi apa pun seperti di atas kita berada, kita sebenarnya selalu melupakan sesuatu yang setia mencintai kita, sejak sebelum kita ada di dunia ini lagi. Yang setia mencintai kita dengan memenuhi segala kehendak dan keperluan kita walaupun ada masanya kita tak pernah mahu memandang padanya. Yang selalu siap memenuhi permintaan kita. Yang selalu ada disaat2 kita susah, sedih, bingung…walaupun bila kita gembira,suka,senang…kita yang meminggirkannya. Yang selalu sudi memaafkan segala kesalahan kita padanya. Yang selalu rela melupakan segala kekurangan kita.
Aku pasti, kalian tau siapa yang aku maksudkan tu. Dialah ALLAH. TUHAN kita. KHALIQ yang menciptakan kita. Yang selalu mencintai kita sebagai hamba-NYA. Da selalu menanti2, bila kita akan menoleh pada-NYA, menghargai kewujudan dan kemurahan-NYA pada kita, dan mengalihkan cinta kita kepada-NYA yang teratas dan terutama.
Ini adalah lebih2 untuk ingatan ku sendiri. Moga2 aku selalu sedar hakikat cinta dan mencintai. Moga2 kelak, aku tak menjadi sebahgian dari mereka2 yang rugi, lantas memohon agar dihantarkan semula ke dunia sekali lagi setelah mati. Kerna, sesungguhnya itu tidak akan sekali-kali terjadi.